surat untuk ferry

setelah aku menimbangnya, aku pikir surat ini harus aku buat. kenapa sih kamu selalu mengganggu pikiranku. seperti bagaimana kamu selalu jahil berlaku keseharian dulu. kamu pasti kangen aku ya? lalu kamu pasti akan tertawa dan meledekku. Ah ferry! aku lapar, aku makan dulu. nanti kalau aku ada ide akan aku teruskan aku mau tulis apaContinue reading “surat untuk ferry”