Derasnya Engkau

Dua puluh satu tahun yang lalu aku belajar mengenai derasnya engkau mengalir di setiap air tubuhku. Sejak itu, aku tak mengenal dahaga. Hingga kini. Mengenang engkau di pagi yang hujan ini, memang tak ada rasa perih. Atau pilu. Namun rindu. Cemerlangnya senyummu sudah bergabung menjadi bagian dari tarikan nafasku. Sungguh, aku terlahir menjadi insan yangContinue reading “Derasnya Engkau”

Untuk Saya

Kepada diri saya di masa lalu, dari dirimu di masa depan.Hai, apa kabar…saya tahu ada hal yang ingin engkau paparkan. Kala itu, ada rupa-rupa yang telah mampu engkau lalui. Betapa bangganya saya, padamu! Saya sungguh ingat bagaimana pesonamu yang hingga saat ini masih engkau jaga. Dengan sungguh indah.Lembaran-lembaran nilai ketika itu, dengan campur tangan semesta,Continue reading “Untuk Saya”

Gua yang Penuh Cinta

Kesanalah pikiran membawaku, pada sebuah jalan panjang dan gelap. Ditemani ketenangan, senyum syahdu hatiku. Lantas, henti pada rupa gua. Terang dan sangat menyegarkan titik jiwaku. Aroma yang penuh cinta. Anginnya basah,membawa sisa embun. Sungguh mengundangku untuk memejamkan mata. Aliran damai menyusuri di setiap tarikan nafas. Rapat dan lekat berpelukan. Aku akhiri,dengan menyandarkan diripadamu. 1 SepContinue reading “Gua yang Penuh Cinta”