Derasnya Engkau

Dua puluh satu tahun yang lalu aku belajar mengenai derasnya engkau mengalir di setiap air tubuhku. Sejak itu, aku tak mengenal dahaga. Hingga kini. Mengenang engkau di pagi yang hujan ini, memang tak ada rasa perih. Atau pilu. Namun rindu. Cemerlangnya senyummu sudah bergabung menjadi bagian dari tarikan nafasku. Sungguh, aku terlahir menjadi insan yangContinue reading “Derasnya Engkau”

Pertanyaan

Menurutmu, apakah ada orang yang sama sekali tidak punya jiwa? Lalu aku jawab, banyak. Dia, dia, dia itu memilih menyendiri. Tak berteman. Tanpa sahabat. Beberapa hari ini, ada kalimat yang sampai pada hatiku. Demikian kamu melanjutkan. Bahwa sang jiwa bertebaran dimana-mana. Melenggang tanpa raga. Apakah yang telah terjadi pada tubuh-tubuh yang berjalan itu? Iya, apaContinue reading “Pertanyaan”

Terima kasih, mama Wawia!

Sembilan hari kemudian, aku menemu kamu lagi Mama Wawia, saya sangat bersyukurkarena kamu membuatkudan mengajariku berpikir positif. Mengenalkankupada dunia hipnoterapidan kedalaman hati. Sehingga aku lebih berpikir positif, mengenali dan lebih menyayangi diriku dan tubuhku. Terima kasih, mama Wawia! Aku ingin mengatakan,kamu yang membuatku seperti inikamu yang selalu menempatkan akudi sebuah hati yang terhormatpada bilik yangContinue reading “Terima kasih, mama Wawia!”

Melihatmu, melihatmu dan menikahimu lagi

Kamu mengikutiku, kemanapunBahkan ke alam tidurkuMenggapai kegembiraan disana, berdiskusi tentang yang belum kita tuntaskan. Aku bahkan sempat tertawa saat terhenyak bangunAku peluk dan senyumkan hatikuLalu engkau memintaku tidur kembaliTak ada yang lebih tinggi rasanya ketimbang melihatmu lagi, kedua kalinya. Kita bermain-main seperti saat pertama kita jumpayang penuh terka sana sini soal duniaAku merasakan kita berlari,Continue reading “Melihatmu, melihatmu dan menikahimu lagi”