Untuk kesekian kalinya ia melirik jam tanganku

Ini sudah kesekian kalinya ia melirik jam tanganku. Padahal kita baru saja bertemu dan mulai membicarakan segala macam bangunan.  Apakah ia menduga ini adalah jam mahal yang kubeli, aku juga tak yakin. Aku mulai berkabut antara jam tangan dan ide bangunan yang akan ia dirikan. Rasanya ingin aku jelaskan bahwa ini hanyalah jam biasa yangContinue reading “Untuk kesekian kalinya ia melirik jam tanganku”