Keramaian di tanganku terjatuh retak gemeretak Mungkin, ada angin yang meniup ketidakpastian Ni Made Wawia – 6 Des 2017
Monthly Archives: December 2017
Pernahkah Engkau Melihat Keindahan?
Aku hanya diriku sebatas bait-bait yang tidak tuntas bertemu pagi dihampar angin, hujan dan rindu di jalanan Tapi, Pernahkah engkau melihat keindahan? Pandangilah aku sepanjang hari. Ni Made Wawia – 6 Nov 2017
Ruang
Ruang yang aku miliki adalah sujud sunyi Ruang yang memiliki aku adalah ketangguhan Ruang yang menginginkan aku adalah tawa kanak-kanak Ruang yang menunggu pelukanku adalah ingatan Ruang yang menangis saat aku rebah adalah kesetiaan Ruang yang menjerit adalah dinding tubuhku yang kelu Dan tepat didepanku, tubuhku rebah. Luruh. Ni Made Wawia – 13 Nov 2017
Abu-abu
Langit menjadi abu-abu karena kamu tak membalas satu pesanku Betapa gemuruh seperti hujan yang bersautan dengan cahaya angkasa Balaslah kalimatku di udara! Aku menunggunya di tangga awan Ni Made Wawia 14 Desember 2017
Bagaimana jika kita berbagi doa?
Jika engkau ajari aku berdoa, aku punya patung-patung cinta yang menuntun hati Dan jika engkau ke selatan bersama para dewa kita akan bertemu di barat berjumpa pasir indah tempat kita menuangkan segala ayat Bagaimana jika kita berbagi doa? aku memapar padamu engkau menyisir segala rinduku pada Tuhan Ni Made Wawia – 14 Desember 2017
Sekumpulan orang menyebut mereka gila.
Dulu, berpapasan selalu membuatku takut mereka akan menghampiri meminta pegangan tanganku atau mengajak aku bergurau dan aku memilih lari sekencang angin Kini, berpandangan mata dengan mereka aku melihat sederet tulisan aku merasakan dinginnya matahari tak bisa memeluk hujan tidak tahu jalan pulang Terperangkap Dan, sekumpulan orang masih menyebut mereka itu gila. Ni Made Wawia –Continue reading “Sekumpulan orang menyebut mereka gila.”